Jangan dilafaz kata rindu selagi belum berhak
Jangan dilontar kata cinta selagi belum bersedia
Jangan dititip kata janji selagi belum yakin
Tatkala rindu datang mengetuk hati
Hati bergegar dalam gundah
Hati ingin berkata
Namun kata tidak rela diluahkan
Benak ingin meluahkan
Namun luahan tidak rela disuratkan
Lalu
Benak dan hati bersatu
Memupuk rasa yang satu
Membujuk jiwa celaru
Tuhan itu satu
Yang menguntum rasa cinta dan kasih itu
Tuhan itu mengetahui
Segala isi benak dan hati
Kepada yang belum menjadi hak
Benak dan hati berdoa
Supaya benar-benar menjadi yang hak
Agar hapus gundah yang memuncak
Wahai Yang Maha Satu
Di mana pemilik si tulang rusuk itu?
Benak dan hati berkata lagi
Empunya sudah bersarang di sini
Namun masa belum lagi mengerti
Takut janji termungkiri
Wahai Yang Maha Satu
Bagaimana dengan rindu yang melimpah ini?
Benak dan hati bermadah lagi
Bila tiba saatnya nanti
Empunya yang dirindui akan muncul dengan pasti
Membawa pergi rindu di hati
Menjadi pohon cinta menuju syurga Ilahi
Mendamai, harum bak Firdausi
Pesan Yang Maha Satu
Bersabarlah wahai hati
Sedikit masa lagi
Akan ditemukan dua hati
Menyatu cinta abadi
P/s: .........................
0 Komen:
Catat Ulasan