Isnin, 28 Februari 2011

Hati, Benak, Empunya Dan Yang Maha Satu

Jangan dilafaz kata rindu selagi belum berhak
Jangan dilontar kata cinta selagi belum bersedia
Jangan dititip kata janji selagi belum yakin

Tatkala rindu datang mengetuk hati
Hati bergegar dalam gundah

Hati ingin berkata
Namun kata tidak rela diluahkan

Benak ingin meluahkan
Namun luahan tidak rela disuratkan

Lalu
Benak dan hati bersatu
Memupuk rasa yang satu
Membujuk jiwa celaru



Tuhan itu satu
Yang menguntum rasa cinta dan kasih itu

Juga Yang Maha Satu

Tuhan itu mengetahui
Segala isi benak dan hati

Kepada yang belum menjadi hak
Benak dan hati berdoa
Supaya benar-benar menjadi yang hak
Agar hapus gundah yang memuncak

Wahai Yang Maha Satu
Di mana pemilik si tulang rusuk itu?

Benak dan hati berkata lagi
Empunya sudah bersarang di sini
Namun masa belum lagi mengerti
Takut janji termungkiri


Wahai Yang Maha Satu
Bagaimana dengan rindu yang melimpah ini?

Benak dan hati bermadah lagi
Bila tiba saatnya nanti
Empunya yang dirindui akan muncul dengan pasti
Membawa pergi rindu di hati
Menjadi pohon cinta menuju syurga Ilahi
Mendamai, harum bak Firdausi

Pesan Yang Maha Satu
Bersabarlah wahai hati
Sedikit masa lagi
Akan ditemukan dua hati
Menyatu cinta abadi



P/s: .........................


0 Komen:

Catat Ulasan

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...